Pada dasarnya barang yang kwalitasnya bagus sudahlah pasti harganya mahal, semakin tinggi kwalitasnya maka semakin tinggi pulalah harganya. Sebaliknya barang yang kwalitasnya rendah sudah seharusnya harganya murah, dan semakin rendah lagi kwalitasnya maka akan semakin murah pulalah harganya. Namun bila anda memperoleh barang atau membeli barang diluar konteks tersebut, itu berarti ada sesuatu yang tidak benar pada prosesnya.
Lantas apa hubungannya dengan depot air minum isi ulang? Seperti ini, karena konteks umum yang saya sebutkan diatas tadi, maka sudah sepantasnya banyak orang berpendapat bahwa air minum isi ulang gallon adalah kwalitasnya jauh dibawah air minum a*ua gallon. Penyebab timbulnya opini ini secara kuat tidak lain adalah karerna dua buah barang yang dibandingkan tersebut adalah sama sama air minum yang di kemas dalam gallon, namun memiliki perbedaan harga yang sangat begitu kontras. A*ua sampai ditangan konsumen harganya tidak ada yang dibawah Rp 10.000,- dan sedangkan air minujm isi ulang gallon harganya cumin Rp 3000,-
Jika di iklan tv setiap harinya mereka mengklaim bahwa air yang dikekemas oleh mereka itu adalah air yang serba ini dan itu dgn proses teknologi yang tinggi, itu adalah hal biasa, namanya juga orang jualan, bahkan sampai sampai mengajak sederet artis artis bayaran untuk mau sekedar bercuap cuap mengatakan kalau kwalitas air mereka itu adalah yang terbaik, yang sehat, yang terjamin, namun sayang tidak disertakan pula menyebutkan bahwa air mereka itu adalah merupakan air kemasan galon yang paling mahal di Indonesia raya ini. Nah disinilah permasalahannya…
Air galon isi ulang diproduksi cuman 10 meter jaraknya dari rumah anda, dan itupun anda adalah langsung membeli ke tempat produksinya. Sedangkan kalau air minum kemasan gallon yang satu tadi diproduksi mungkin 100km lebih dari rumah anda. Itupun agar biasa sampai ke tangan anda sudah terlebih dahulu minimal melewati 3 agen pendistribusian. Taukah anada sesungguhnya penyebab mahalnya harga barang yang diproduksi secara massal oleh pabrik disuatu tempat adalah disebabkan oleh biaya pendistribusian, Ini bisa mencapai 60% lebih dari total harga jual barang tersebut kepada konsumen.
Sedangkan Jika kita berbicara masalah kwalitas dari kedua jenis air minum tadi, yang terbaik dan bijak itu adalah penilaian dari konsumen pengkonsumsinya sendiri, masing masing konsumen memiliki penilaian yang berbeda beda... namun bila dipikir secara terbuka Ini bisa dibuktikan lewat perbandingan yang sesungguhnya terjadi di masyarakat, kenyataan dimasyarakat bahwa pada saat ini pengguna air minum isiulang gallon adalah sangat jauh lebih banyak dibandingkan pengguna air minum kemasan galon yang bermerek tadi. mengapa demikian...? faktornya banyak sekali tapi tetap pada intinya suara terbanyaklah yang terbaik, mengingat karena 2 jenis barang yang kita bandingkan ini adalah barang yang dikonsumsi, apapun alasannya , dan ditinjau dari segi manapun yang terbaik itu adalah yang terbanyak dipilih dan digunakan oleh masyarakat.
memang tidak bisa dipungkiri rasa khawatir mengkonsumsi air minum isiulang selalu ada pada setiap konsumen. Namun selama konsumen bijak untuk mementukan tempat dimana ia membeli air minum isi ulang ( seperti yang telah saya sebutkan pada posting saya sebelumnya) saya yakin tidak akan ada masalah. Mengapa kita harus membayar mahal untuk air minum kepada orang yang berusaha melakukan sabotase bisnis air minum, alangkah baiknya jika kita menggunakan produk produk daerah kita sendiri, kampung kita sendiri, RT kita sendiri. Dengan demikian kita akan lebih bisa maju berkembang bersama, merata diseluruh Indonesia ini tanpa adanya sabotase dari suatu prodak.
Sedangkan Jika kita berbicara masalah kwalitas dari kedua jenis air minum tadi, yang terbaik dan bijak itu adalah penilaian dari konsumen pengkonsumsinya sendiri, masing masing konsumen memiliki penilaian yang berbeda beda... namun bila dipikir secara terbuka Ini bisa dibuktikan lewat perbandingan yang sesungguhnya terjadi di masyarakat, kenyataan dimasyarakat bahwa pada saat ini pengguna air minum isiulang gallon adalah sangat jauh lebih banyak dibandingkan pengguna air minum kemasan galon yang bermerek tadi. mengapa demikian...? faktornya banyak sekali tapi tetap pada intinya suara terbanyaklah yang terbaik, mengingat karena 2 jenis barang yang kita bandingkan ini adalah barang yang dikonsumsi, apapun alasannya , dan ditinjau dari segi manapun yang terbaik itu adalah yang terbanyak dipilih dan digunakan oleh masyarakat.
memang tidak bisa dipungkiri rasa khawatir mengkonsumsi air minum isiulang selalu ada pada setiap konsumen. Namun selama konsumen bijak untuk mementukan tempat dimana ia membeli air minum isi ulang ( seperti yang telah saya sebutkan pada posting saya sebelumnya) saya yakin tidak akan ada masalah. Mengapa kita harus membayar mahal untuk air minum kepada orang yang berusaha melakukan sabotase bisnis air minum, alangkah baiknya jika kita menggunakan produk produk daerah kita sendiri, kampung kita sendiri, RT kita sendiri. Dengan demikian kita akan lebih bisa maju berkembang bersama, merata diseluruh Indonesia ini tanpa adanya sabotase dari suatu prodak.
Sebagai contoh dinegara yang perekonomiannya maju, tidak akan pernah kita temukan cara cara untuk mensabotase produksi suatu jenis barang. Semua dilakukan secara mandiri tanpa ketergantungan. Tanpa terkecuali semua jenis barang banyak yang diproduksi hanya dengan kelas home industry. Dan produksinyapun sebahagian besar digunakan oleh masyarakat sekitarnyanya sendiri. Inilah prinsip dari kita untuk kita, bukan seperti kenyataan di Indonesia ini, dari orang kaya hanya untuk orang kaya. Yang miskin, yang pinggiran selamanya hanyalah tetap demikian tanpa adanya perubahan taraf hidup.
Demikian pula depot air minum isi ulang, ini adalah salah satu contoh tanda tanda kemandirian kita. Mari kita produksi barang barang kebutuhan kita sendiri, dari kita untuk kita…
Tunggu apa lagi….
Tidak ada komentar:
Posting Komentar